Tipologi Bangunan Cagar Budaya di Indonesia

Bangunan-bangunan peninggalan dan memiliki nilai sejarah harus di pelihara dan dilestarikan bentuk bangunannya di Kawasan Jakarta Utara cukup banyak bangunan peninggalan khususnya kawasan Kota Tua Jakarta, Berdasarkan sejarah perkembangan arsitektur yang ada di Indonesia, tipologi bangunan dibagi menjadi :

1. Bangunan masyarakat Kolonial Eropa

  • Bangunan periode VOC (abad XVI-XVII), arsitektur periode pertengahan Eropa. Ciri-ciri bangunan ini adalah kesan tertutup, sedikit bukaan, jendela besar tanpa tritisan, tanpa serambi.
  • Bangunan periode negara kolonial (Neo Klasik Eropa). Ciri-ciri bangunan ini adalah atap-atap tritisan, veranda dan jendela- jendela krepyak
  • Bangunan modern kolonial (abad XX). Ciri-ciri bangunan ini adalah bergaya Art Deco dan Art Nouveau.

2. Bangunan masyarakat China.

  • Ciri-ciri bangunan ini adalah berupa shop houses bergaya Cina Selatan, terletak di sekitar core inti wilayah utama suatu daerah. Contohnya: bangunan klenteng yang ada di Petak 9 di daerah Glodok.

3. Bangunan masyarakat pribumi.

  • Ciri-ciri bangunan ini adalah berada di luar benteng, berupa rumah panggung namun ada juga yang langsung menyentuh lantai, menggunakan bahan-bahan alami. Saat ini bangunan dengan tipologi sudah banyak yang punah.

4. Bangunan modern Indonesia.

  • Ciri-ciri bangunan ini adalah bergaya Internasional Style. Contohnya: Gedung BNI 46 yang berada di dekat Stasiun Kota.





Sumber : 
https://nasional.kompas.com/read/2009/01/10/04395122/klasifikasi.cagar.budaya.terus.dilakukan
http://hasyapudjadi.blogspot.com/2018/04/konservasi-kpp-pratama-jakarta-tambora_81.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRITIK ARSITEKTUR NORMATIF DENGAN METODE DOKTRIN

PENJABARAN HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD 1945

Kawasan Kota Lama di Bandung