Konservasi Rumah Abu, Kampung Kapitan Palembang


            Kampung Kapitan di Palembang beralamat di Kelurahan 7 ulu, Seberang Ulu I, Palembang. Di Kampung Kapitan terdapat Rumah Kapitan, aslinya berukuran 22 meter x 25 meter sebelum bagian belakangnya diberi bangunan tambahan sehingga memiliki panjang sekitar 50 meter. Bangunan induk yang berisi meja sembahyang dan foto-foto para Kapitan itu masih menampakkan keaslian pada bagian bangunannya. Demikian juga bagian atap yang memakai genting belah buluh (bambu). Rumah ini diperkirakan dibangun sekitar akhir tahun 1600-an.


          Rumah Kapitan kini disebut juga Rumah Abu ini merupakan bangunan cagar budaya yang bernilai penting bagi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, terutama dalam kaitannya dengan studi perkembangan arsitektural bangunan cagar budaya di Indonesia. Oleh karena itu, pelestarian arsitektural bangunan tersebut menjadi bagian penting yang perlu mendapatkan perhatian. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya.


         Kurangnya penangan yang tepat membuat Rumah Abu ini sedikit demi sedikit mengalami kerusakan yang fatal dan hampir beberapa bagian arsitekturnya hilang. Seperti halnya kerusakan pada struktur bangunan yang terjadi sistematis karena tidak terawat yang terdapat pada bagian interiornya. Antara lain seperti lantai yang hancur/berlubang, rapuh pada struktur lantainya karena menggunakan bahan kayu dan tidak dirawat. Bentuk plafon yang sudah tidak ada, beberapa bagian dinding kayu yang mengalami pengelupasan dan mengalami pecahan pada dinding batu.


           Sedangkan pada bagian eksteriornya hanya beberapa yaitu pada ornamen handrail dan dinding. Dalam hal ini bangunan yang dikonservasi merupakan bangunan bersejarah arsitektur Cina Belanda yang sudah langka karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang warisan budaya yang berdampak pada hilangnya satu per satu bangunan arsitektur Cina Belanda yang ada. Hal tersebut juga membuat berkurangnya nilai kebudayaan, nilai sejarah, serta nilai sosial yang terkandung dalam bangunan dan lingkungan sekitar Rumah Abu tersebut hampir musnah.







Sumber :
malaya.or.id/index.php/palembang-the-legendary-city/
tribunnews.com/travel/2015/06/14/kampung-kapitan-palembang-jejak-pertama-keturunan-tionghoa
journal.unpar.ac.id/index.php/unpargraduate/article

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRITIK ARSITEKTUR NORMATIF DENGAN METODE DOKTRIN

PENJABARAN HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD 1945

Kawasan Kota Lama di Bandung