Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

KRITIK ARSITEKTUR NORMATIF DENGAN METODE DOKTRIN

Gambar
KRITIK NORMATIF Hakikat kritik normatif adalah adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah prinsip. Melalui suatu prinsip, keberhasilan kualitas lingkungan buatan dapat dinilai Suatu norma tidak saja berupa standard fisik yang dapat dikuantifikasi tetapi juga non fisik yang kualitatif. Norma juga berupa sesuatu yang tidak konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi. METODE KRITIK NORMATIF Karena kompleksitas, abstraksi dan kekhususannya kritik normatiF dibedakan kedalam 4 metode yaitu : Metoda Doktrin Satu norma yang bersifat general, pernyataan prinsip yang tak terukur Metoda Sistemik Suatu norma penyusunan elemenelemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan Metoda Tipikal Suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kat

KRITIK ARSITEKTUR DESKRIPTIF

Gambar
KRITIK DESKRIPTIF (DESCRIPTIVE CRITICISM) Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota  Dibanding metode kritik lain descriptive criticism tampak lebih nyata (factual)  Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna bangunan.  Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya . Tidak dipandang sebagai bentuk to judge atau to interprete. Tetapi sekadar metode untuk melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang terjadi di dalamnya. JENIS - JENIS METODA DESKRIPTIF  Depictive Criticism (Gambaran bangunan)  Depictive cenderung tidak dipandang sebagai sebuah bentuk kritik karena ia tidak didasarkan pada pernyataan baik atau buruk sebuah bangunan. Sebagaimana tradisi dalam kritik kesenian yang lain, metode ini menyatakan apa yang